Minggu, 24 Mei 2009

akhirnya..finally..it's all over

Tanggal 11 Mei 2009..adalah hari paling bersejarah dalam hidup saya..kenapa? Karena pada hari inilah saya mengakhiri hidup saya..dalam dunia Perkuliahan yang sangat sangat teramat sangat ''tidak penting''. Hahaha..dengan tidak mengurangi segala hormat kepada para lecturer dan para mahasiswa yang seperjuangan dengan saya baik yang satu kampus tau tidak. Saya hanya merasa dunia ini hanya menghabiskan waktu, dan terutama dalam institusi perkuliahan yang saya masuki ini..walaupun memang saya belajar menulis dan berbicara di depan orang banyak dari sana. Terima Kasih titik. Jujur memang saya menghabiskan waktu dua tahun untuk proses pengerjaan skripsinya.. dan memang saya sedikit khawatir akan kesempurnaan karya saya ini. Eh tak disangka tak dinyana..hari pengujian yang saya lalui tidak se-mengerikan seperti yang ada di dalam bayangan saya, sungguh saya memang beruntung, tetapi sedikit kecewa juga sih. Kalau memang semudah ini kenapa harus ada sidang skripsi..kenapa tidak menyadur proses tugas akhir di luar saja..yang tidak harus menempuh proses sidang segala? kan bakal lebih mudah. Coba aja bayangkan, diuji oleh 3 dosen penguji dan 2 dosen pembimbing dengan kapasitas setiap dosen yang berbeda, bahkan bukan hanya kapasitas, melainkan opini dan pandangan tentang teori atau metode yang berbeda-beda. So fuckin' tired. Well at least this so-called Sidang Skrikpi..benar-benar hanya seperti apa ya..hmm..seujung jari kelingking saya. Piece of Cake. Mudah-mudahan curahan hati saya ini bisa menambah semangat ya bagi kalian yang masih berkutat di dunia perskripsian..karena believe me semuanya itu mudah asalkan berdoa dan percaya.

Selasa, 17 Februari 2009

tragedi yang sungguh b*d*h!

Lebih dari seminggu yang lalu pecahlah sebuah tragedi yang cukup geger di wilayah barat nusantara. Meninggalnya Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Azis Angkat, setelah terjadi demo besar-besaran yang melibatkan 500 orang pengunjuk rasa yang mayoritas adalah mahasiswa dari Universitas Sisimangaraja. Usut punya usut, demo ini didalangi oleh G.M Chandra Panggabean, anak dari G.M Panggabean salah satu pempimpin perusahaan media cetak ternama di Medan sana yang hingga saat ini masih buron. Demo yang sungguh teramat not well-educated ini, menuntut agar pembentukan Provinsi Tapanuli tidak diperlambat prosesnya.
Sekali waktu, sekitar satu jam menuju pukul dua belas malam saya menyaksikan acara "Metro Realitas", tanpa menyebut stasiun televisinya, saya yakin anda tahu, ketika itu ditampilkan cuplikan Chandra Panggabean yang diwawancara oleh wartawan televisi itu. Menurutnya, demo ini dilakukan karena mereka ingin menuntut kepada Ketua DPRD Abdul Azis Angkat agar segera menandatangani surat pengesahan pembentukan Provinsi Tapanuli Baru tersebut, karena hanya itulah satu-satunya syarat yang tertinggal menuju terbentuknya Provinsi tersebut.
Di siaran "Metro Realitas" tersebut terangkum seluruh tragedi pemekaran Provinsi Tapanuli ini secara kronologis dan padat. Mulai dari arak-arakan pengunjuk rasa yang dipimpin Chandra Panggabean di barisan terdepan. Kemudian, ditampilkan juga cuplikan video saat ratusan mahasiswa memberangus ke dalam ruang sidang di kantor DPRD. Mereka mengusung peti mati yang di dalamnya terdapat seorang yang diibaratkan adalah Ketua DPRD Sumut, Abdul Azis Angkat. Entah apa maksud dari aksi tersebut, yang jelas aksi mereka terlihat seperti telah merencanakan kematian Ketua DPRD itu. Ruangan sidang orak poranda tak keruan, yang terlihat hanyalah ratusan manusia bersorak sorai tetapi bukan tanda riang gembira. Bagaikan teror dadakan di siang hari, saya bisa membayangkan betapa mencekamnya situasi di sana ketika itu. Kemudian diperlihatkan pula saat Abdul Azis Angkat berusaha keluar dari wilayah kantor DPRD Sumut, dan terjebak di antara pagar besi dan lautan manusia, dimana tidak adanya penjagaan yang ketat diperolehnya saat itu, hanya beberapa anak buahnya yang berusaha menjaganya, tetapi tanpa kawalan polisi atau sekuriti. Beberapa pengunjuk rasa yang emosinya meluap-luap pun memukulinya di dada. Tanpa kompromi!! Tanpa memikirkan bahwa mereka telah melakukan tindakan "main hakim sendiri"!!! Yang notabene sudah diajarkan sejak masa sekolah dasar dulu dalam mata pelajaran Pendidikan Mata Pancasila mengenai moral. Ironisnya ini dilakukan oleh kaum intelektual, mahasiswa, yang sangat jelas menunjukkan identitas mereka dengan mengenakan jas almamater kuning strip hitam yang mereka sandang dengan bangganya, cuih!!!
Beberapa saat kemudian ditampilkan cuplikan Abdul Azis Angkat digotong ke dalam ambulance karena tak sadarkan diri dan dikabarkan meninggal dunia. Saya sempat melihat bibirnya biru saat dia diangkut ke dalam ambulance. Sejenak setelah saya melihat tayangan itu bulu kuduk saya merinding, saya sangat sedih, marah dan pikiran-pikiran lain campur aduk di kepala saya. Mengapa demokrasi yang sejak dulu diusung dan dipuja sebagai prinsip negara kita, semena-mena ditoreh noda kematian sebagai akibat dari hasil demokrasi itu sendiri? Dengan mengatasnamakan demokrasi, anarki pun meluluh-lantakkan dunia perpolitikan Indonesia. Tidak sedikit jumlah acara demo yang berujung anarki. Apakah anarki harus menjadi persinggahan terakhir untuk menikmati seteguk kemerdekaan dan sesendok kebebasan beraspirasi? Sungguh bodoh!! Bukan berarti saya pintar!! Tapi saya tidak cukup naif untuk berpendapat seperti ini. Ini negara saya juga, saya bebas berkomentar mengenai apa yang terjadi. Dengan terjadinya tragedi ini, semakin mengindikatorkan bahwa bangsa kita belum mampu untuk berubah ke arah yang lebih baik. Masih banyak rakyatnya yang masih belum tahu cara menyampaikan aspirasi. Semuanya pasti berujung emosi. Ini akan membuat negara kita semakin bodoh, dan bisa jadi mudah dibodoh-bodohi. Mahasiswa mudah saja dihasut untuk berlaku anarki seperti ini, hanya mendapat bayaran dua puluh lima ribu rupiah saja per orang. Kemana perginya julukan kaum intelektual sama dengan mahasiswa? Jangan sampai saya memperlebar wacana ini ke arah "tidak becusnya institusi pendidikan di Indonesia," karena saya berada di dalam salah satu institusi tersebut. Selain itu, saya juga tidak punya cukup waktu untuk melakukan perlebaran topik. Lain waktu mungkin.
Sungguh, sebenarnya saya bukan seorang nasionalis, dengan kejadian seperti ini membuat saya semakin tidak nasionalis. Tetapi dengan menulis ini, membuat saya merasakan sisi nasionalis saya muncul. Mungkin secara tidak sadar, saya masih memiliki sisi itu dalam diri saya. Syukurlah.

Minggu, 15 Februari 2009

sekedar prolog

Tulisan ini hanya sekedar prolog untuk beberapa tulisan saya mendatang. Beberapa minggu ini dalam benak saya berkutat rasa dongkol dan keki terhadap beberapa masalah dan tragedi yang terjadi di negara ini. Artikel pertama, tema yang akan saya angkat adalah meninggalnya Abdul Aziz Angkat, ketua DPRD Sumatera Utara, setelah terjadi demo pemekaran kota Tapanuli. Saya hanya akan mengungkapkan kekesalan saya, tanpa mencantumkan fakta-fakta, atau mungkin bisa saja saya cantumkan, tergantung mood sayalah nanti. Yang kedua adalah serbuan warga ke rumah Dukun Cilik Ponari di Jember. Sungguh, perasaan saya bercampur aduk setelah melihat berita di televisi, membuat saya heran, malu, marah, dan bahkan takut. Dua peristiwa inilah yang membuat saya belakangan ini sedikit aware terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Kekhawatiran saya semakin bertambah terhadap apapun, kekhawatiran saya meng-absurd, disebabkan tragedi-tragedi absurd pula. Well, selamat menikmati cacian, makian, dan luapan emosi saya yang terangkum dalam pikiran saya pada wacana-wacana berikutnya. Selamat membaca.

Selasa, 13 Januari 2009

upside down

Kaget dan termenung seketika. Itu yang terjadi pada diri saya semalam. Pada blog saya yang terdahulu saya sudah bercerita mengenai penyakit insomnia saya yang ga ketulungan itu bukan? Nah belakangan ini saya menemukan salah satu obat yang cukup mujarab supaya waktu tidur saya lebih cepat. Cara itu adalah membaca buku. Dengan membaca buku, majalah, atau komik, hanya dalam 5 menit, voila!, mata saya langsung berair dan turun tegangannya jadi 2,5 watt!!.
Tapi apa yang membuat saya kaget dan termenung? Saya yakin anda bertanya-tanya (atau nggak?), tiba-tiba saya berpikir, kenapa kebiasaan membaca saya yang sudah terbentuk dari saya sekolah dasar ini menjadi obat pemicu tidur saya? Padahal dulu, tidur saya bisa delay 2 jam atau bahkan lebih gara-gara saya membaca novel atau komik, karena rasa penasaran saya peda akhir ceritanya. Kenapa tadi malam satu halaman majalah Reader Digest pun saya tak habis membacanya? Sungguh saya terheran-heran..Apa karena usia saya yang bertambah tua sehingga metabolisme dalam tubuh yang semakin melambat, jadi membaca pun saya terkantuk-kantuk? atau karena kebiasaan membaca buku saya yang kurang ditingkatkan? Hmmm..mungkin options ke dua lebih menjawab pertanyaan dan keheranan saya ini..

Rabu, 07 Januari 2009

menjadi skeptis? TIDAAAAAK!!

Sempat terlintas di kepala saya.."kok saya semakin hari semakin skeptis ya?"
Hmm..Skeptis..apa itu skeptis? yah, kurang lebih hampir sejenis dengan berpikiran negatif sepertinya, bagi seseorang yang skeptis, tidak ada yang benar di matanya, walaupun dia tidak menganggap hanya dialah yang paling benar juga sih, tetapi selalu menganggap hal lain itu tidak sempurna dan pasti ada yang lebih sempurna. Hmm, penjelasan tentang skeptis yang cukup detil tapi sedikit absurd ya sepertinya, tapi ya kurang lebih seperti itu.
Gejala-gejala menuju ke-skeptis-an dalam diri saya belakangan ini muncul. Entah ini sebuah karma atau memang saya dikodratkan untuk menjadi itu. Karena saya SELALU tidak suka melihat orang-orang yang terlalu berpikiran over-kritis, menganggap hal lain itu salah dan melecehkannya. Eh, kenapa saya belakangan ini merasa sedikit bertindak yang mengarah kesana ya???
Ini adalah hal yang sangat serius bagi saya, saya tidak mau hal berunsur "karma" ini terulang lagi dalam hidup saya. Jujur, ayah saya adalah orang yang berpikiran skeptis, salah satu contohnya, pada saat pemilihan gubernur Jawa Barat, salah satu calonnya (pada saat itu belum terpilih) sebagai wakil adalah Dede Yusuf, yang adalah seorang artis. Pada suatu hari saya dan ayah saya tercinta (walaupun dia skeptis menurut saya) menonton berita yang menampilkan si artis tersebut, dan ayah saya berkomentar seperti ini, "nanti kalo dia jadi wagub, narkoba jadi legal dong?!" nah! apa coba hubungannya??? Katanya, "kan si dede yusuf artis, nah artis kan sering pake narkoba, kalo dia jadi wagub berarti narkoba kan jadi legal!"Lantas saya, seorang yang selalu dihadapi hal seperti ini dari ayah saya sedari saya masih buntet (masih) dulu..langsung memberi argumen, malas rasanya saya tuliskan disini, hanya bikin emosi saja, yah pokoknya intinya saya mengatakan kalo itu sangat jauh kaitannya yow my sceptical poppa!!!!!
Ohya..saya belum menjelaskan kenapa saya bilang di atas bahwa saya tidak ingin karma terulang kembali. Jadi begini loh, saya dulu sangaaaat teramat sangaaaat BENCI dengan yang namanya PEROKOK, lagi-lagi korban kebencian saya adalah ayah saya, dia adalah PEROKOK dengan JAM TERBANG yang cukup TINGGI dan LAMA..sampe-sampe dulu kalau dia lagi merokok saya selalu sindir-sindir tentang betapa ruginya menjadi perokok pasif..EEEEH...saya kena karma, SAYA JADI PECINTA ROKOK, especially DUNHILL LIGHT MENTHOL..ya Allah,,saya memang anak yang durhaka!
Well, anyway, jadi saya harus bagaimana ini..Oh iya sedari tadi saya belum sempat bercerita gejala-gejala apa saja yang membuat saya berpikir bahwa saya menuju skeptis. Hmm, ambil contoh begini, di saat saya melihat sekitar dan saya berpikir bahwa ada yang tidak beres disana, lantas otak saya mengulik segalanya, sampai seringkali mengacu pada sebuah kesimpulan yang membuat saya menilai sesuatu itu buruk dan sangat tidak pantas untuk eksis di dunia ini, misalnya, nah saya menganggap bahwa saya sudah terlalu berlebihan untuk menilai hal-hal yang terjadi di sekitar saya, tidak perlu saya sebutkan disini, karena terlalu banyak! Yang pasti itu semua untungnya baru terjadi hanya dalam kepala saya, semua konversasi yang terjadi hanyalah antara saya dan gue, saya si baik hati penyabar dan tidak sombong tetapi tetap narsis dengan segala ketaurusannya, sedangkan si gue adalah diri saya yang lain yang merasa sok asik, selalu merasa ada saja yang salah setiap kali melihat sesuatu, tetapi si gue ini memiliki kesamaan dengan si saya, sama-sama narsis dengan ketaurusannya. haha..
well..well..sepertinya saya harus berperang konversasi di dalam kepala dengan si gue. Dan saya harus meyakini si gue bahwa itu bukanlah sebuah ke-skeptis-an, melainkan hanya sebuah cara berpikir yang kritis, tetapi jangan sampai menjadi over-kritis, dan menjadi kritis adalah bagus!

hmm..di tulisan ini kesannya saya sedang mencari jawaban dan bantuan hingga ingin pergi ke psikiater saja rasanya, dan ternyata saya malahan berbicara dengan diri sendiri..yang akhirnya jawabannya pun dari diri saya sendiri..dasar saya sudah gila, loh tiba-tiba saya butuh psikiater beneran sepertinya!

Selasa, 06 Januari 2009

wow

wah! saya memang keterlaluan ya, meninggalkan blog saya ini hampir satu bulan lamanya. wuuiih. mungkin karena belakangan ini saya terlalu sibuk (alasan), atau sudah terlalu terlena dengan tumblr, heheh. Saya pecinta quote, dan foto, di sana saya tidak perlu bertutur panjang lebar seperti disini. Walaupun, saya merasa di sana kurang etis sepertinya bertutur panjang seperti di sini. Jadi intinya saya tetap butuh blog ini. yeeaaay!
Hmm, jadi teringat kejadian hari ini, sedikit bercerita yah, atau banyak juga boleh dong yah, orang blog saya ini, suka-suka saya dong! (loh kok saya jadi nyolot?). Tadi saya dimintai seorang teman untuk menemani dia berburu henpon, atau bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)-nya telepon genggam, di salah satu pusat barang-barang elektronik di kota saya. Putar sana-putar sini, kerjaan saya hanya mengikuti dia saja, udah kayak angkot aja saya, tiba-tiba berhenti karena teman saya itu ternyata nyangkut di salah satu konter henpon. Selama menemani teman saya itu, saya banyak memperhatikan sekitar, bapak-bapak yang marah-marah karena sudah jauh-jauh datang dari Lembang tapi henpon dia tidak bisa dapat garansi lah, mbak-mbak penjaga konter yang lagi ccp (curi-curi pandang) sama mas-mas penjaga konter di seberangnya-lah, sampai di akhir perjalanan saya menarik benang merahnya dari seluruh pelayanan di konter-konter henpon yang saya dan teman saya sambangi, bahwa rata-rata para penjual henpon tidak capable dalam menjual barang mereka. Contohnya nih ya, teman saya itu tadi ingin tahu masalah tampilan menu di salah satu tipe henpon, eh dia malah promosi betapa besarnya megapixel kamera itu, lalu teman saya nanya perbandingan antara merk A dan B lebih "tahan banting" yang mana, eh mereka semua malah menjawab "ya kalo di banting mah semua merk juga bisa rusak neng" padahal kan yang teman saya maksud itu bukan tahan banting buat di banting atau dilempar beneran..hhh
Tapi akhirnya saya dan teman saya sampai ke pemberhentian terakhir dimana itu adalah tempat saya dan teman saya dulu membeli henpon-henpon kami. Beruntung tidak dihadapi oleh mbak-mbak atau mas-mas yang tidak capable seperti sebelumnya. Dan teman saya pun akhirnya mendapatkan henpon yang sesuai dengan seleranya, yeeaay!

Senin, 15 Desember 2008

tentang saya

Ini kali kedua saya menulis, atau mengetik lebih tepatnya, pada blog saya ini. Hanya sedikit bercerita dan mencoba mengeluarkan pikiran ini yang sudah mulai menumpuk dalam kepala saya. Insomnia, apakah anda pernah terserang penyakit itu? Penyakit yang mematikan perlahan-lahan, merusak sistem kerja otak anda, dimana jika terserang penyakit ini anda akan mudah lupa, lupa hari, lupa apa yang anda lakukan dua hari yang lalu, bahkan jika sudah cukup parah, anda akan lupa apa yang anda lakukan beberapa jam yang lalu. Efek yang saya alami sudah mencapai taraf ketidak-sinkronan antara otak dan mulut, seringkali otak saya berpikit untuk berbicara A misalnya, yang keluar dari mulut saya malah B, dan ini terjadi dalam frekuensi yang sering. Entah apakah ini taraf yang buruk atau masih stadium terendah pada penyakit insomnia? Apakah terjaga hingga pukul 11 siang sudah termasuk stadium accute (jika memang ada istilah stadium dalam penyakit ini)? Sungguh, penyakit ini jangan dianggap sepele teman!
Coba anda bayangkan, ketika anda terlalu banyak yang dikerjakan hingga tidak bisa tidur lebih awal, sehingga anda terpaksa terjaga hingga dini hari, tentunya anda akan bangun lebih siang bukan? lalu anda akan memulai hari anda beberapa jam molor dari biasanya, kerugiannya anda melewatkan sarapan pagi yang mitosnya bisa membuat perut anda lebih rata, anda melewatkan menghirup udara pagi yang nyatanya memiliki tingkat oksigen yang baik buat paru-paru anda, anda melewatkan beberapa jam untuk mengerjakan semua tugas-tugas anda, dan apabila anda adalah seorang pegawai kantoran, anda tidak bisa lagi mengelak jika ditegur atasan anda bukan?
Ha! Bisa-bisanya saya berkoar panjang lebar tentang insomnia disini, sedangkan saya sendiri adalah salah satu penderitanya, haha.